SurahAn- Nahl - Ayat 4-8. Due to a planned power outage on Friday, 1/14, between 8am-1pm PST, some services may be impacted.
SurahAn-Nahl berarti Lebah. Sumber terjemahan dan tafsir An-Nahl ayat 114 diambil dari Kemenag. Dalam ayat ini, Allah menyuruh kaum Muslimin untuk memakan makanan yang halal dan baik dari rezeki yang diberikan Allah swt kepada mereka, baik makanan itu berasal dari binatang maupun tanaman. Makanan yang halal ialah makanan dan minuman yang
104 Verily, those who do not believe in Allah's Ayat (signs, or revelation), Allah will not guide them, and theirs will be a painful punishment. 105. It is only those who do not believe in Allah's Ayat who fabricate the falsehood, and it is they who are liars.) Allah tells us that He does not guide those who turn away from remembering Him
Thishas two meanings and both are meant here. (1) Though Allah created man from an insignificant spermdrop, he is capable of arguing and giving reasons in support of his claim. (2) Man who has such an insignificant origin, has become so vain that he does not hesitate to dispute even with his Creator. If considered in its first sense, it is a chain
یومیہدرس قرآن کریم Dars e Quran in Urduسورة النحل آیت ۹۰ {ت-ت}(4/4)Surah An-Nahl ayat # 90مفتی فضل الرحمٰن ناصرMufti Fazal ur Rehman Nasir درس
uPx3. خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Dia telah menciptakan manusia dari mani mulai dari mani hingga menjadi manusia yang kuat lagi kekar tiba-tiba ia menjadi pembantah sangat memusuhi yang nyata lalu Allah menjelaskan tentang bantahan manusia itu yang tidak mempercayai adanya hari berbangkit, yaitu melalui firman-Nya yang lain "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh." Yasin 78 Setiap manusia diciptakan dari bahan cair, yaitu sperma. Tetapi kemudian manusia itu berubah menjadi seorang yang sangat membantah hakikat dirinya sendiri, tangguh menghadapi lawan dan kuat argumentasinya. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Setelah Allah menyebutkan tentang penciptaan langit dan bumi, Dia menyebutkan ciptaan-Nya yang ada di dalamnya, terutama sekali adalah manusia. Dia senantiasa mengurusnya, mengaturnya, dan mengembangkannya sehingga menjadi manusia sempurna yang lengkap dengan anggota badannya luar dan dalam, dicurahkan kepadanya nikmat-nikmat-Nya sampai ketika ia mendapatkan berbagai kenikmatan, ia pun merasa bangga dan ujub dengan dirinya. Kepada Tuhannya yang telah menciptakannya, dia kufur kepada Tuhannya, mendebat para utusan-Nya dan mendustakan ayat-ayat-Nya serta lupa terhadap kejadiannya dari apa ia diciptakan, seperti kata-katanya ketika mengingkari kebangkitan, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?" Lebih dari itu, dia gunakan kenikmatan-kenikmatan yang diberikan Allah untuk bermaksiat kepada-Nya. Padahal pantaskah makhluk yang diciptakan dari sesuatu yang hina menetang Tuhannya yang Mahamulia? Dia memberikan kepada mereka berbagai kebaikan, namun mereka membalasnya dengan keburukan.
خَلَقَ الۡاِنۡسَانَ مِنۡ نُّـطۡفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيۡمٌ مُّبِيۡنٌ Khalaqal insaana min nutfatin fa izaa huwa khasiimum mubiin Dia telah menciptakan manusia dari mani, ternyata dia menjadi pembantah yang nyata. Juz ke-14 Tafsir Dia Yang Mahaesa dan Mahakuasa itu juga telah menciptakan manusia dari setetes mani yang secara lahiriah tampak remeh, tidak berarti, dan tidak berdaya, ternyata dia berubah menjadi manusia yang kuat dan tangguh, bahkan dia berubah menjadi pembantah yang nyata tentang Tuhan dan hakikat dirinya. Kemudian dalam ayat ini, Allah menjelaskan proses kejadian diri manusia bahwa Dia menciptakannya dari nuthfah. Dalam ayat yang lain dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari air yang lemah. Kejadian itu melalui proses perkembangan. Di dalam kandungan, mani berubah menjadi 'alaqah sesuatu yang menggantung di dinding rahim, kemudian menjadi gumpalan daging. Setelah mengalami jangka waktu 4 bulan mulai terwujud janin yang sempurna, dan setelah 9 bulan kejadian, bayi itu dikeluarkan dari kandungan ibunya ke alam dunia. Setelah itu, bayi masih memerlukan bantuan dan perawatan ibunya untuk disusui, dirawat, dan dididik sampai dewasa dan dapat berpikir secara sempurna. Manusia yang mengalami proses penciptaan yang rumit dan bertahap, dari makhluk yang lemah menjadi yang perkasa ini, tiba-tiba mengingkari keesaan penciptanya dan terjadinya hari kebangkitan, serta memusuhi para rasul Allah, padahal ia diciptakan hanya sebagai hamba. Manusia bahkan melupakan asal kejadiannya bahwa ia diciptakan dari setetes air yang tidak mempunyai kemampuan sedikit pun. Mereka berkata dengan terus-terang, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Dan tentu mereka akan mengatakan pula, "Hidup hanyalah di dunia ini, dan kita tidak akan dibangkitkan." al-An'am/6 29 Mereka juga mengingkari kebangkitan kembali manusia setelah mati dan menjadi tulang-belulang. Firman Allah ¦Dia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?" Yasin/36 78 sumber Keterangan mengenai QS. An-NahlSurat ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamakan An Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah ayat 68 yang artinya "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia lihat ayat 69. Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Lihat surat 10 Yunus ayat 57 dan surat 17 Al Isra' ayat 82. Surat ini dinamakan pula "An Ni'am" artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah menyebutkan pelbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.
surah an nahl ayat 4